Penulis : Elissa Wall dan Lisa Pulitzer
Penerjemah : Endang Sulistiyowati
Penyunting : Titis Wardhana
Penerbit : Dastan Books
Jumlah
Hlm : 404 hlm, 16 x 24 cm
ISBN : 978-979-3972-79-4
Ini adalah
kisahku. Setiap kejadian dijabarkan berdasarkan ingatanku dan memang
benar-benar terjadi. Aku telah mengubah nama beberapa orang tokoh dalam kisahku
ini untuk melindungi privasi mereka.
(Kata Pengantar)
_________________________________________________________________
SINOPSIS
Elissa
Wall adalah mantan anggota sekte FLDS yang dipaksa menikah di usia 14 tahun. Terlahir
sebagai anggota dari sekte poligami, tidak membuat Elissa secara otomatis
menyetujui ajaran sektenya, di mana seorang suami harus memiliki minimal empat
istri untuk dapat masuk surga.. Elissa terus menerus mempertanyakan ajaran
sektenya yang tidak masuk akal, misalnya saja utusan Tuhan, yaitu sang Nabi
yang dipanggil Paman Warren dapat memperistri wanita mana pun yang ia inginkan
walaupun masih di bawah umur. Anak-anak dilarang bersekolah di sekolah umum. Dan
sering kali, anak-anak perempuan dipaksa menikah saat mencapai umur remaja.
Ketika
melihat Elissa memiliki sifat memberontak, Paman Warren menikahkan Elissa yang
saat itu masih berusia 14 tahun dengan sepupunya yang bernama Allen, berumur 19
tahun. Pernikahan itu dilangsungkan secara diam-diam karena Elissa masih di
bawah umur. Hampir tiap malam, Elissa diperkosa oleh Allen atas nama kewajiban
sebagai anggota jemaah yang baik. Banyak sekali penderitaan dan tekanan yang
dialami Elissa, sang pengantin belia, yang harus ia lalui hari demi hari, malam
demi malam. Tapi Elissa tidak tinggal diam. Ia berjuang keras untuk mendapatkan
kebebasannya sendiri, juga kebebasan rekan-rekannya sepenanggungan.
**************************
REVIEW
Pertama
kali melihat buku ini saya tidak tertarik sama sekali dengan lebar dan tebalnya
ukuran buku, yaitu 404 halaman, 16 x 24 cm. namun begitu melirik kover belakangnya,
saya tak pikir panjang untuk langsung mengambil buku ini dari rak.
Ada
dua hal yang membuat saya tergelitik dan tetiba ingin sekali membaca buku ini. Yang
pertama karena sinopsisnya yang bikin saya menganga karena terkejut ada ajaran
agama tertutup di Amerika yang sedikit sama dengan ajaran agama saya, yaitu
boleh beristri empat, dan yang kedua karena buku ini ditulis oleh korban
sendiri.
Buku
ini merupakan autobiografi, dimana sang penulis, Elissa Wall sendiri merupakan
mantan anggota kumpulan agama tertutup di Amerika yang bernama Fundamentalist Church of Jesus Christ of
Latter Day Saints atau yang disingkat
FLDS. Ini merupakan kumpulan agama
ortodoks yang mengamalkan poligami, padahal seperti yang diketahui selama ini,
memiliki istri lebih dari satu merupakan kesalahan besar di Amerika yang
menyandang paham monogami, atau beristri satu. Jadi ini merupakan sebuah ajaran
sesat di Amerika, yang apabila tertangkap, para pelaku bisa dihukum dengan
berat.
Buku
ini menceritakan secara detail kisah hidup penulis ketika masih menjadi anggota
FLDS. Dimana kehidupan mereka terasing dari orang lain, dan paham kumpulan
mereka yang akan menjadi lebih terhormat di mata anggota kumpulan lainnya
apabila mereka memiliki lebih banyak istri lagi dari yang lain. Apalagi Elissa
menikah dibawah tekanan ketika umurnya masih sangat muda, yaitu 14 tahun. Ketika umurnya sudah lebih matang, Elissa
dengan keberaniannya mulai bekerja sama dengan aparat penegak hukum dan
mengajukan tuntutan terhadap sistem FLDS. Hebatnya lagi, demi tercapainya
hak-haknya sebagai wanita selama ini, juga demi memberikan hak-hak kepada
wanita lain sesama anggotanya, Elissa pun mendirikan sebuah yayasan MJ untuk
membantu dan mendukung para korban agar memulai hidup mereka kembali dari awal
dengan benar.
Buku
ini saya rekomendasikan untuk pembaca di atas umur matang karena ada banyak
adegan seksualitas yang dipaksakan dan membuat hati saya miris ketika
membacanya. Tulisannya yang runtut, jelas, detail, tanpa dikurangi mau pun
ditambah, menjadi nilai plus bagi saya. Bahasanya yang asyik dan mudah
dimengerti, didukung dengan alur cerita yang selalu dikejutkan dengan
tugas-tugas yang harus Elissa lakukan sebagai jamaah yang baik, membuat saya
betah untuk menyelesaikan bacaan ini dengan segera. Terutama karena sudut pandang cerita memakai
sudut pandang orang pertama ‘aku’, yakni Elissa sendiri, yang seolah
memosisikan saya menjadi sosok Elissa dalam cerita. Bukan hanya mengurai
simpati namun juga empati. Dan kejutannya
lagi, ada beberapa halaman berwarna di tengah cerita yang semuanya merupakan
foto asli kehidupan Elissa, sebagai bukti bahwa kisah yang dia ceritakan dalam
buku benar adanya.
Lima
bintang saya berikan untuk buku ini.
Aku punya buku ini, jadi salah satu referensiku pas skripsi yang memang bahas poligami :))
ReplyDeleteSaya juga memakai buku ini sbagai salah satu bahan matkul saya dulu kak, yg ngebahas tentang feminis dalam suatu sekte ajaran sesat di Amerika 😁
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteYuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
ReplyDeleteDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny